Ngawi, 27–28 September 2025 – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat STAIM Kendal menggelar Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA) di Kampus STAI Ma’arif Kendal, akhir pekan lalu. Agenda tahunan ini menjadi pintu gerbang kaderisasi sekaligus forum penguatan komitmen mahasiswa terhadap nilai-nilai Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) dan dasar-dasar pergerakan PMII.
Kegiatan yang berlangsung dua hari ini diikuti 17 peserta, terdiri dari 14 mahasiswa internal STAIM Kendal dan 3 mahasiswa eksternal dari IAI Ngawi. “MAPABA bukan sekadar formalitas penerimaan, melainkan ruang pembentukan anggota mu’taqid—kader yang meyakini PMII sebagai organisasi perjuangan dan pengembangan diri,” ujar panitia dalam keterangannya.
Sejumlah tokoh hadir memberi materi, mulai dari sejarah Aswaja, keorganisasian PMII, hingga isu-isu kontemporer. Gus Idham Kholid, dosen STAIM Kendal, membuka dengan ulasan sejarah doktrin Aswaja. Dilanjutkan Magfur Nur Abdillah, Wakil Sekretaris I PC PMII Ngawi, yang memaparkan sejarah organisasi. Sementara itu, Erliana Puspitasari, Ketua Kopri PMII Cabang Ngawi, menekankan pentingnya perspektif gender dalam pergerakan mahasiswa.
Materi lain disampaikan Abdullah Maulana Yahya (Ketua I Bidang Kaderisasi PC PMII Ngawi) tentang Nilai Dasar Pergerakan; Mudzakkir M.Pd.I (dosen STAIM Kendal) tentang wawasan kebangsaan; serta Muhammad Ma’ruf Yusroni, anggota Panwaslu Kecamatan Plaosan, mengenai analisis sosial. Kehadiran Saroni, mantan Ketua PC PMII Ngawi sekaligus anggota Bawaslu periode 2023–2028, menambah semangat peserta lewat motivasi dan kisah singkat berdirinya PMII Kendal.
Acara ditutup dengan prosesi baiat, menandai sahnya 17 peserta sebagai anggota baru PMII. Mereka kini memikul tanggung jawab moral untuk melanjutkan perjuangan organisasi. “MAPABA kali ini bukan hanya melahirkan kader baru, tetapi juga mengikatkan solidaritas dan ukhuwah di antara peserta,” kata salah seorang pengurus.
Dengan bekal materi dan dinamika forum, para kader baru diharapkan mampu mengembangkan disiplin, kepemimpinan dasar, dan manajemen diri. Semua ini menjadi fondasi bagi perjalanan mereka di PMII ke depan.
